Sejarah Islam Nusantara

Penyebaran agama Islam di nusantara ini tanpa ada peperangan sama sekali, sebab masuknya ajaran Islam karena kekawatiran brawijaya atas kerusakan moralitas rakyat yang harus segera diperbaiki secara cepat.

Berdasarkan usulan permaisuri brawijaya mendatangkan tenaga pembimbing generasi majapahit dari kerabatnya, sosok ulama besar di negeri cempa, usulan yang diberikan permaisuri diterima dengan senang hati.

Singkat cerita sang pengajar mampu memperbaiki moralitas generasi dan menjadi orang kepercayaan dalam perkembangan pengetahuan generasi muda saat itu.

Atas keberhasilannya, beliau diberikan wewenang mengajarkan pengetahuan yang dimiliki, serta diperbolehkan menyebarkan ajaran dengan syarat, tanpa ada paksaan untuk memeluknya.

Ajaran disampaikan pada rakyat dan diterima tanpa ada paksaan sedikitpun, karena sesuai amanat ajaran disebarkan dengan penuh kedamaian, sehingga tradisi dan budaya warisan lama tidak hilang secara total.

Cuma hal yang menjurus pada kemusyrikan dikikis sedikit demi sedikit, agar tiada tumpah darah dalam proses penyebaran keberagamaan, mungkin menurut teori zaman sekarang agama disebarkan melalui strategi akulturasi budaya dan tradisi.

Seandainya ada tulisan yang menerangkan penyebaran agama Islam dengan peperangan, pasti penulis belum tuntas mempelajari babat tanah jawa.