PENDERITAAN ARTIKA

Artika memandang wajah putrinya dengan sendu, tak terasa air matanya meleleh di sudut pipinya, dia masih mengingat 8 tahun yang lalu saat perpisahan dengan suaminya, kini artika melihat wajah putrinya helen yang mirip dengan suaminya.

8 tahun yang lalu prahara itu masih selalu membekas di benak artika sampai sekarang, saat itu suaminya yang ingin pergi merantau dan dia mengizinkannya, walau berat semua untuk masa depan, dia tak pernah berfikir buruk tentang suaminya.

Artika tahu hidup di kampung sangat lah susah apa lagi helen sa`at itu baru berumur 4 tahun dan helen masih punya masa depan yang panjang.artika tak ingin anaknya putus sekolah karena kesulitan ekonomi.


Namun nyatanya semua harus di bayar dengan mahal, suaminya tergoda dengan perempuan lain sewaktu merantau, padahal waktu itu baru satu setengah tahun dari kepergiannya, belum sampai dua tahun dia sudah di pulangkan. 

Selama itu pula belum memberikan hasil yang sesuai dengan pekerjaannya.

Artika hanya dapat diam dan termenung, dia tak ingin menyalahkan siapapun untuk hal ini.

Tetapi bathin artika menjerit, kalau suaminya bisa selingkuh dirinya tidak melakukan hal yang sama seperti suaminya.

Tika tertegun saat membuka pintu disitu suaminya telah berdiri, akhirnya yang di nantikan telah dating juga, semua seperti biasa, tetapi bagi suaminya semua udah berubah, mungkin kebekuan itu yang berasal dari dalam hati kita masing-masing dan akhirnya tika memberanikan diri menanyakan perselingkuhan itu pada suaminya. 

Al-hasil suaminya masih bisa berkelit dan mengatakan tidak padahal sejak suaminya kembali dari rantau wanita itu sering telp ke rumah. Tetapi tika mengaku kalo dia adik dari suaminya dan perempuan itu bertanya banyak hal tentang suaminya. tika waktu itu memancing perempuan itu untuk datang ke rumah tp perempuan itu terlalu banyak alasan.

Kini giliran tika yang di tanya oleh suaminya tentang kabar itu, tika hanya bisa menarik nafas panjang, matanya kosong menatap ke depan. 

Bibirnya mulai mengucapkan sesuatu, tika tahu dia harus jujur, dia membenarkan kabar itu, setelah itu tika berlalu dari pelukan suaminya, meninggalkan suaminya yang terpaku menatap kesalahanya, dia berfikir sungguh pengecut engkau lelaki yang tak pernah mengakui kesalahannya, egois batinnya berbisik lirih.

Gosip tersebar kemana-mana.semua orang dan saudara menyalahkan dirinya, tika sadar kalau dia tidak berkata suaminya tak akan pernah melepaskannya, tetapi tika kalah, namanya sudah tercemar atas perselingkuhanya, tetapi Tuhan maha mengetahui di sini perlahan demi perlahan semua akan terungkap, hanya butuh waktu.

Tika memilih kerja ke singapor dari pada mikirin urusan yang tiap hari bikin stres.ternyata baru di singapura 6 bulan tika mendengar kalau suaminya kawin dengan perempuan itu, tika hanya diam, kenapa suaminya tak pernah minta izin dulu kalau mau kawin padahal saat itu tika belum cerai, seteleh diusut istrinya yang memiliki keinginan agar suami tika menceraikan tika dulu dan kawin dengannya, seandainya nanti tika masih ingin nikah lagi dengan bekas suami tika, nanti tika yang jadi istri ke dua, waktu tika kerja tinggal 6 bulan lagi tika telp pamanya minta bantuan untuk ngurus surat cerai, tika juga mendengar kalau mantan suaminya telah punya anak dari perkawinannya dan sesuatu yang dapat membuat rasa heran tika, bahwa pagi itu tika membaca sms dari mantan suaminya yang berbunyi "kapan pulang bentar aku jemput, tika hanya berfikir apa yang diinginkannya.

Ternyata tika tahu dari perkawinan suaminya dia tak merasa bahagia, mendengan hal bahwa suaminya ingin balik lagi sama tika itu info yang di dengar tika dari temenya, dalam hal ini tika hanya bisa berdo`a, cukup sekali aku merasaknya dan selebihnya, segala seuatu yang terjadi, aku tak akan kembali bersamanya lagi, serta berharap bisa menjauh dari dunia yang dulu, masa lalu yang hitam selamat tinggal.

Comments

Popular posts from this blog

Lirik Lagu Roro Jonggrang

Riwayat Mbah Pungkur Ngawen-Blora

Lirik Pepeling